Topik 15 Menyimak Insting
MENYIMAK INSTING
Faiza Nurrahmah (20016013)
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
FBS Universitas Negeri Padang
E-mail: faizaa.nrrahmah@gmail.com
PENDAHULUAN
Menyimak
merupakan kegiatan berbahasa yang paling mendasar sehingga keterampilan
ini dapat diperoleh tanpa tahap belajar. Hal ini terjadi karena fitrahnya
seorang manusia memiliki insting untuk menyimak apa yang ia dengar. Dalam
studinya, orang yang sering mengendalikan diri dengan insting disebut orang insting.
Orang insting memiliki sifat yang spontan, mengandalkan naluri, pragmatis,
generalis, suka menolong, berbicara to
the point, memiliki banyak teman, mudah beradaptasi, traumatik, serta
memiliki sifat pendamai. Cara berkomunikasi dengan orang tipe In ini adalah dengan
kata kunci tolong dan spontan. Orang tipe ini senang menyentuh dan merasakan
segala sesuatu, perhatiannya yang mudah berpindah karena persentase belahan
otaknya yang 50% di setiap bagian, membuatnya terkadang dilabel sebagai ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Dalam
laporan bacaan ini, penulis akan membahas kaitan antara insting manusia dan kegiatan
menyimak yang dilakukan manusia.
PEMBAHASAN
Hakikat Insting Manusia
Insting
atau dikenal dengan istilah naluri merupakan respons-respons yang secara
otomatis bereaksi timbul dalam tingkah laku dan perasaan yang terjadi di luar
kesadaran. (E-jurnal.com, 2013). Intinya, insting manusia dapat menghasilkan
individu dengan karakteristik yang beragam. Misalnya, orang tua memberikan
kesempatan belajar kepada anak-anak, dan tujuannya adalah agar suatu saat kita dapat
mempertahankan diri dari rasa lapar dan sakit. Dari fenomena itu menjadi pembelajaran
dan penyadaran bahwa naluri manusia itu digunakan untuk membela dirinya sesuai
dengan kematangan individu. Hal ini terjadi biasanya ketika fase edukasi sosial
dan pendewasaan individu. Dan kedua kejadian atau fenomena itu bukanlah
pilihan, satu diantara dua kejadian ini pasti dominan dalam diri semua orang ditentukan
oleh evolusi kesadaran dan kadar emosional setiap orang dalam membela diri.
Menurut
Warner (dalam Mujahidah, 2018) yang mempelopori Psikoanalitik Tradisional
berpendapat bahwa manusia berbuat karena dorongan yang bersifat instingtif.
Insting manusia bisa berubah karena kemajuan pendidikan atau pengetahuannya. Sebagaimana
diri manusia sebenarnya ada didalam 4 ruang, yaitu:
1.
Aku tahu orang lain tahu
2.
Aku tahu orang lain tidak tahu
3.
Aku tidak tahu orang lain tahu
4.
Aku tidak tahu orang lain tidak tahu
Ini
yang membedakan proses penangkapan dan pemahaman bagi setiap individu umumnya.
Perlu dipahami secara saksama bahwa insting pada hewan sejak lahir tidak berubah
sedangkan Insting pada manusia berubah sejalan dengan pengambilan sikap dan
pengalamannya.
Evolusi Insting pada Manusia
Manusia merupakan
makhluk yang memiliki insting dan terintegrasi
dengan akal dan hatinya. Manusia mencari segala sesuatu berdasarkan insting untuk terus mencari dan menganalisis pengetahuan.
Jenis pengetahuan ini membawa pengaruh pada insting manusia. Manusia dapat mempertimbangkan dan menganalisis segala sesuatu yang mungkin membuatnya sukses
dengan cepat dan mencapai semua yang diinginkannya melalui berbagai kreativitas.
(Rambangeng, 2013).
Tidak
hanya itu, manusia memiliki hati nurani yang menciptakan energi positif dengan
insting. Manusia akan mudah merasa simpati, sedih, bahkan tidak mampu
memperlakukan makhluk lain dengan tidak manusiawi. Keadaan ini membuat manusia
lebih konstruktif dan terbiasa untuk selalu mencari solusi. Seiring berjalannya
waktu, orang semakin mengenal alat-alat teknis yang membuat kesadarannya
semakin maju. Manusia semakin mengalami evolusi kesadaran dan sifat yang
membuat hidupnya semakin rumit.
Menyimak Insting
Dari
insting manusia yang ingin selalu mengetahui tentang sesuatu, maka berkenaan pula
dengan hakikat dari kegiatan keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak
merupakan keterampilan yang sifatnya reseptif atau menerima informasi dan dengan
menerima informasi seseorang akan dapat memenuhi insting keingintahuannya.
Setelah kegiatan menyimak dilakukan dengan baik, maka akan didapatlah pemahaman
dan informasi yang dapat menjawab rasa ingin tahu pada seorang manusia.
Kemungkinan
yang kedua adalah objek bahan simakan berupa insting manusia. Sesuai
instingnya, manusia dapat merasakan senang, sedih, duka, bahagia, kecewa,
patah, tumbuh, hancur, bangkit, dan keadaan lainnya yang membuat manusia
merasakan hal-hal yang menyentuh jiwanya. Sesuai hakikat ibu kepada anaknya
misalnya adalah memberikan anak kasih sayang yang dapat dilihat dalam bentuk
yang beragam. Ibu memasakkan anaknya, mencuci bajunya, mendongengkannya sebelum
tidur, atau bahkan ketika Ibu marah pun sebenarnya adalah perwujudan dari
insting seorang Ibu yang memberikan kasih sayang kepada anaknya. Pada saat ibu
marah, biasanya akan banyak sekali yang diucapkan Ibu, maka sebagai anak yang
baik hendaklah menyimak apa yang dikatakan oleh Ibu agar mendapatkan informasi
dan tidak juga mengulangi kesalahan yang sama pada hari-hari berikutnya.
Contoh
lainnya dari insting manusia adalah merasakan takut dan kesedihan. Biasanya,
untuk mengungkapkan insting tersebut manusia akan menampakkan perwujudan berupa
wajah yang murung dan menangis. Apabila kita sengaja menyimak orang yang
menangis, biasanya mereka tidak hanya terisak tapi juga mengatakan beberapa hal
yang dapat disimak karena dari kata-kata tersebut jugalah kita dapat
mendapatkan informasi dan pemahaman tentang apa permasalahan yang sedang
ditangisi orang tersebut.
PENUTUP
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa terdapat kaitan antara insting dan keterampilan menyimak.
Insting adalah segala sesuatu yang dirasakan dan diputuskan makhluk hidup
secara spontan dan tanpa disadari. Manusia dan binatang sama-sama memiliki
insting dan perbedaannya terletak pada insting manusia yang berevolusi dan
insting hewan yang stagnan. Evolusi pada insting manusia berjalan sesuai
tingkat kedewasaan seorang manusia. Selain itu, untuk mempercepat evolusi insting
seseorang, maka orang tersebut dapat mengubahnya dengan menambah pengetahuan
dan informasi. Untuk mendapatkan informasi, seseorang dapat melakukan kegiatan
menyimak.
DAFTAR PUSTAKA
E-jurnal.com. 2013. Pengertian Naluri. https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-naluri.html. Diakses pada 27 Desember 2020.
Mujahidah, Z. 2018. Hakikat Manusia. https://www.kompasiana.com/
jora5074/ 5c1ebcf0aeebe1176b6219d2/hakikat-manusia. Diakses pada 27 Desember
2020.
Rambangeng, B. A. 2013. Perbedaan
Insting Binatang dan Insting Manusia . https://www.kompasiana.com/bahtiar-ali-rambangeng/
552e0b4f6ea834f9288b459e/perbedaa n-insting-binatang-dan-insting-manusia. Diakses
pada 27 Desember 2020.
Comments
Post a Comment