Topik 12 Pelatihan Menyimak
PELATIHAN MENYIMAK
Faiza Nurrahmah (20016013)
Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
PENDAHULUAN
Perubahan
kurikulum seringkali berdampak pada dunia pendidikan kita. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang saat ini digunakan adalah Mata Kuliah Tingkat Satuan
Pendidikan" atau sebagai KTSP. Dalam sepuluh tahun terakhir, dunia
pendidikan kita telah berubah lima kali. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan
kurikulum sebelumnya. Meski sudah beberapa kali berubah, namun tujuan akhirnya
tidak berubah secara signifikan yaitu untuk meningkatkan keterampilan dalam
penggunaan bahasa, termasuk keterampilan dalam menyimak. Untuk menjawab
persoalan tersebut, maka dalam laporan baca ini, penulis akan membahas mengenai
Pelatihan Menyimak yang nantinya dapat diterapkan oleh Guru Bahasa Indonesia.
PEMBAHASAN
Teknik Latihan Menyimak
Meskipun keterampilan menyimak dapat seseorang peroleh dari proses
pemerolehan bahasa, untuk meningkatkan keterampilan ini perlulah melalui
latihan-latihan. Dalam latihan menyimak pun juga telah disiapkan cara-cara
khusus, salah satunya adalah dengan memilih teknik latihan menyimak yang susuai
dengan kondisi kelas. Menurut Suryani (2015), berikut merupakan teknik-teknik
yang dapat diterapkan guru dan siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak.
1.
Teknik Dengar – Ucap
Pada
teknik ini, pendidik perlu mengucapkan sesuatu di depan kelas lalu menyuruh para
siswa untuk mengucapkan hal yang sama dengan apa yang guru ucapkan.
Perlahan-lahan kecepatan guru dalam mengucap dapat ditambah agar fokus pada
siswa menjadi meningkat.
2.
Teknik Dengar – Terka
Pada
teknik ini, pendidik diperkenankan kepada siswa untuk memperdengarkan suatu,
lalu siswa diminta untuk menutup mata sehingga mereka harus fokus menerka bunyi
yang mereka dengar saat mata tertutup itu.
3.
Teknik Dengar – Jawab
Teknik
yang satu ini paling sering kita temukan saat kuis. Biasanya seorang guru akan
membacakan sebuah soal, lalu setelah soal selesai dibacakan, siswa dapat
menjawab pertanyaan terbut dengan cepat.
4.
Teknik Dengar – Tanya
Teknik
dengar-tanya merupakan kebalikan pada teknik sebelumnya. Pada teknik ini, yang
membacakan jawaban adalah guru dan siswa yang akan mengungkapkan pertanyaannya.
5.
Teknik Dengar – Sanggah
Teknik
ini dapat diterapkan saat diskusi siswa dengan temannya yang dapat memberikan
interupsi saat temannya tampil di depan.
6.
Teknik Dengar-Cerita
Pada
tahap ini diperlukan juga keterampilan berbicara pada siswa karena setelah guru
mengatakan sesuatu, maka siswa diminta untuk menceritakan kembali sesuatu itu.
7.
Teknik Dengar-Suruh
Apabila
sebelumnya feedback dari siswa adalah bercerita,pada teknik yang satu ini, guru
dapat memberikan arahan berupa suruhan kepada siswa.
8.
Teknik Dengar-Larang
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa mengucapkan larangan
terhadap apa yang didengarnya tersebut.
9.
Teknik Dengar-Teriak
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa berteriak.
10.
Teknik Dengar-Setuju
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa mengucapkan tanda persetujuannya.
11.
Teknik Bisik-Berantai
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa membisikkan yang
didengarnya kepada temannya yang lain, demikian seterusnya (lima kali bisikan).
Siswa yang menerima bisikan terakhir mengucapkan dengan lantang apa yang
dibisikkan dengannya. Pemahaman siswa terhadap siswa bisikan dan kemampuannya
membisikkan sangat menentukan kebenaran ucapan penerima bisikan terakhir.
12.
Teknik Dengar - Tulis (Dikte)
Pada
teknik ini guru memperdengarkan huruf, kata, istilah, kalimat, peribahasa, kata
mutiara, semboyan, ungkapan, dan lain-lain, kemudian siswa menuliskan apa yang
didengarnya tersebut.
13.
Teknik Dengar-Isi
Pada
teknik ini guru memperdengarkan/membacakan satu wacana dengan teknik rumpang,
kemudian siswa menuliskan kalimat, atau hal-hal yang rumpang guru tersebut.
14.
Teknik Dengar-Salin
Pada
teknik ini guru memperdengarkan, kemudian siswa menyalin yang didengarnya
tersebut.
15.
Teknik Dengar-Rangkum
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa menulis rangkuman yang
didengarnya tersebut.
16.
Teknik Dengar-Peringatan
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa mengucapkan
peringatan-peringatan sesuai dengan apa yang didengarnya.
17.
Teknik Dengar-Ubah
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa mengubah yang
didengarnya sesuai dengan anjuran.
18.
Teknik Dengar-Lengkapi
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu yang belum lengkap, kemudian siswa
mengucapkan pernyataan yang belum lengkap tersebut.
19.
Teknik Dengar-Kerjakan
Pada
teknik ini guru memperdengarkan sesuatu perintah, kemudian siswa mengerjakan
sesuatu sesuai dengan apa yang didengarnya.
20.
Teknik Dengar-Kata Angel
Pada
teknik ini guru mendengarkan sesuatu (apa yang dikatakan Angel), kemudian
siswa bereaksi terhadap apa yang didengarnya, Jika reaksi siswa salah, ia
akan mendapatkan hukuman, jika benar ia akan mendapatkan hadiah.
21.
Teknik Dengar-Temukan Benda
Pada
teknik ini guru memperdengarkan perintah untuk mencari sesuatu kemudian siswa
mencari sesuatu itu sampai ketemu.
Berbagai teknik pembelajaran keterampilan di atas perlu
mempertimbangkan pemahaman dan reaksi siswa. Apakah tanggapan siswa terhadap
apa yang mereka dengar (suara, tulisan, perilaku, dan lain-lain.) Sudah sesuai tergantung
sebagian besar pada pemahaman mereka tentang apa yang mereka dengar.
Bentuk Latihan Menyimak
Menurut Basri (2016), bentuk-bentuk latihan menyimak yang
dapat dilakukan oleh guru dan siswa adalah sebagai berikut.
1.
Bentuk perangkat kata yang
berdiri sendiri
Contoh:
a.
membedakan bunyi bahasa
b.
kata yang hampir sama
bunyinya
c.
kata yang mengacu pada
referen yang berbeda
Latihan pertama, guru
mengucapkan:
a.
bodo – bodoh
b.
baku – bakul
c.
pola – polah
d.
syah – sah
Tugas siswa adalah
menentukan pengucapan guru sama atau
beda dan menyebutkan maknanya
Latihan kedua, guru
mengucapkan:
a.
laci – buku – katalog – rak
– pengunjung, jawabannya toko buku.
b.
kertas – tinta – gambar –
sampul – bab, jawabannya buku.
c.
gambar – bersinar – bunyi –
hiburan – penonton, jawabannya bioskop.
2.
Bentuk pernyataan dan pertanyaan
a.
Bentuk matematika sederhana, guru mengucapkan pernyataan dan siswa membaca dan menentukan jawaban pada lembar jawaban.
-
Pertandingan itu dimulai pukul 4.15, tetapi Ali terlambat datang
setengah jam, jawabannya Ali datang pukul 4.45.
-
Sebagai akuntan, gaji Amir Rp1.500.000 per bulan, jawabannya Gaji Amir 4 bulan sebesar Rp6.000.000.
-
Amat membeli 33 buah mangga. Namun busuk sepertiganya, jawabannya mangga yang baik berjumlah 22 buah.
b.
Bentuk pasangan minimal, menentukan makna kata yang mirip, guru
mengucapkan pernyataan dan siswa membaca dan menentukan jawaban pada lembar jawaban.
-
Saya kira saya memerlukan palu, bukan paku
-
Saya tidak mengatakan bahwa soal ini sukar, tetapi suka
-
Ayah pulang membawa karang. bukan parang
Selain dua latihan di atas, menurut Nursaid (ada sembilan macam latihan lainnya, yaitu:
1.
Bentuk sinonim
2.
Bentuk pernyataan negative
3.
Bentuk referensi
4.
Bentuk perbandingan
5.
Bentuk kalimat bersyarat
6.
Bentuk pernyataan membingungkan
7.
Bentuk pengucapan yang salah
8.
Bentuk penggunaan kata yang salah
9. Bentuk peristiwa kronologis
3. Bentuk percakapan sederhana
Melatih kepekaan siswa dalam memahami
makna bahan simakan.
Contoh: percakapan langsung
Guru memutar rekaman percakapan.
suara 1:
Bagiku sungguh tidak menyenangkan, bosan karena tidak ada
kegiatan yang menarik. Bagaimana dengan
kau, Marni?
suara 2:
Oh, sangat menyenangkan. Pertama, aku pergi melihat
Disney Land di Tokyo, kemudian belanja di
Oklahoma, sesudah itu mengunjungi Kuil Perak lewat
pegunungan Koyushi.
suara 3:
Apakah topik pembicaraan diatas?
suara 4:
Ke manakah Marni pergi setelah berbelanja di Oklahoma?
Siswa menyimak, membaca, dan menentukan
jawaban di lembar latihan
Latihan ini ada 4 macam, yaitu:
a. Percakapan langsung
b. Matematika sederhana
c. Percakapan tempat,
dan
d. Percakapan
berimplikasi
4.
Bentuk latihan uraian kompleks
-
siswa memahami kata tanya 5W + 1H (what, where, when, why, who, dan
how) dalam menyimak
-
bentuk percakapan meliputi, ceramah, perkuliahan, dan diskusi.
Bentuk latihan uraian kompleks ini ada 7
macam, yaitu:
1.
Bentuk percakapan berjarak (telepon)
2.
Diskusi kelas
3.
Bentuk iklan dan pengumuman
4.
Bentuk siaran berita
5.
Bentuk perkiraan cuaca
6.
Penyampaian informasi umum, dan
7.
Pernyataan akademik
PENUTUP
Menyimak merupakan aktivitas bahasa tertinggi yang
digunakan manusia, hal ini didasarkan karena keterampilan menyimak merupakan
dasar dari kegiatan berbahasa yang menentukan kemampuan berbahasa selanjutnya.
Untuk dapat menyimak dengan mahir, banyak faktor yang memengaruhinya, antara
lain faktor internal dan eksternal. Ini berarti bahwa manusia tidak dapat
memperoleh keterampilan mendengarkan secara spontan. Pelatihan menyimak adalah
salah satu cara seseorang agar dapat meningkatkan keterampilan. Guru dan model
pembelajaran serta penilaian berkualitas pada akhirnya akan menghasilkan penyimak
yang berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA
Basri,
Irfani. 2016. Keterampilan Menyimak Seri Kemahiran Berbahasa. Padang: SUKABINA
Press.
Nursaid.
2001. Pengajaran Keterampilan Menyimak. Padang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBSS UNP.
Suryani,
Ida. 2015. ” Memilih Metode Yang Tepat
dalam Pembelajaran Mendengarkan (Menyimak) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia”.
http://repository.unib.ac.id/11137/1/30-Ida%20Suryani%20M.pdf.
(diakses pada 6 Desember 2020).
1xbet korean online casinos - legalbet.co.kr
ReplyDelete【 Betting Sites】⚡ Online Gambling, eSports 바카라 사이트 【 Sportsbook】⭐ Betting 1xbet korean Online ⚡ Online Betting at 【 Online Casinos】⭐ Online Casino⚡. 온카지노