Topik 9 Pembelajaran Menyimak
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Faiza Nurrahmah
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Padang
Surel: faizaa.nrrahmah@gmail.com
PENDAHULUAN
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada kegiatan menyimak. Namun,
terkadang kitatidak menyadarinya. Hal tersebut dapat dilihat
dari berbagai percakapan, baik itu percakapan di lingkungan keluarga,
antaranak, antarorang tua, anak dengan orang tua. Kegiatan menyimak lainnya
meliputi seminar, pidato, dialog, diskusi, dalam membicarakan suatu
permasalahan. Implementasi dari kegiatan menyimak ini terdiri dari mendengarkan
lambang-lambang lisan,
memahami maksud yang ingin disampaikan pembicara melalui ujaran, dan menangkap
isi atau pesan yang hendak disampaikan seseorang. Oleh karena itu, seseorang
dituntut harus terampil menyimak dalam percakapan sehari-hari.
Keterampilan
menyimak sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, makam setiap orang harus
terampil dalam menyimak. Bercakap-cakap, seminar, diskusi dalam mengikuti
pelajaran sekolah atau pun kuliah sebagai bentuk penyampaian suatu penjelasan
pada dunia pendidikan dan pengajaran menuntut seseorang harus mahir dalam
menyimak. Tarigan (dalam Hijriyah, 2016)
mengungkapkan bahwa seseorang
tidak hanya dituntut untuk terampil menyimak, namun juga harus dapat
menguasainya dengan baik. Demikian juga dalam menangkap pesan melalui telepon,
radio, dan televisi memerlukan kemahiran menyimak.
Dalam
praktik pengajaran di sekolah, kegiatan menyimak sudah menjadi suatu bagian
dalam dunia pengajaran, terlebih lagi bagi pengajaran bahasa. Namun
kenyataannya, keterampilan menyimak siswa masih rendah. Purwadi dan Swandono (dalam Hijriyah, 2016) menyebutkan bahwa keterampilan menyimak akan dikuasai
dengan sendirinya oleh anak didik jika pengajaran keterampilan berbahasa
lainnya sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dampaknya dalam
pengkajian, penelaahan, dan penelitian mengenai keterampilan menyimak pun
menjadi jarang dilakukan. Itulah salah satu faktor penyebab keterampilan
menyimak siswa masih rendah.
Berdasarkan kondisi demikian, maka tujuan dari pembelajaran
bahasa Indonesia belum dapat terpenuhi terutama mengenai kemampuan siswa
menggunakan bahasa Indonesia untuk kemampuan intelektual dan kematangan emosi
sosial. Selain itu, kemampuan siswa dalam menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khasanah budaya Indonesia menjadi kurang maksimal karena
keterampilan menyimak siswa masih rendah. Oleh karena
itu, dalam laporan baca ini penulis akan membahas secara singkat mengenai
pembelajaran keterampilan menyimak.
PEMBAHASAN
1.
Hakikat Pembelajaran Menyimak
Secara umum, materi pembelajaran itu meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari
siswa. Zulaeha dan Rahman (dalam Hijriyah, 2016)
mengungkapkan bahwa pelajaran
bahasa Indonesia terdiri atas komponen kemampuan berbahasa dan bersastra yang
meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek
menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang dikuasai anak di awal
perkembangannya sehingga menyimak perlu mendapat perhatian lebih, terutama
dalam dunia pendidikan.
Faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yang rendah adalah penyajian materi
dan pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran yang
searah menjadikan siswa kurang mampu mengeksplorasi dirinya. Faktor lain kurang
berminatnya siswa mengikuti pembelajaran menyimak di sekolah adalah guru belum
dapat mengelola pembelajaran dengan baik. Dalam pembelajaran menyimak, guru
masih menggunakan materi yang disampaikan dengan dibacakan kepada siswa. Materi
yang ada juga kurang menyajikan muatan yang menarik siswa untuk turut serta
aktif dalam pembelajaran.
Permasalahan
dalam pembelajaran menyimak informasi disebabkan yang pertama oleh faktor
siswa, yaitu (1) pada umumnya siswa kurang antusias dalam pembelajaran menyimak
karena materi yang disampaikan dianggap sulit untuk dipahami; (2) tingkat
pemahaman, konsentrasi, dan daya analisis siswa yang masih relatif rendah; (3)
siswa tidak terbiasa menyimak informasi, dan (4) siswa menganggap pembelajaran
menyimak tidak penting. Kedua adalah faktor guru, yaitu (1) kurangnya
kreativitas guru dalam menyajikan dan mengembangkan materi pembelajaran
menyimak, (2) guru masih bertindak sebagai sumber utama pemberi informasi tanpa
mengajak siswa untuk berusaha mencari informasi sendiri, dan (3) soal-soal yang
digunakan dalam evaluasi pembelajaran menyimak cenderung teoretis, padahal
untuk mengetahui kemampuan keterampilan menyimak dibutuhkan alat evaluasi yang
sesuai dengan kompetensi yang diajarkan.
Tavil dalam
penelitiannya yang berjudul Integrating Listening and Speaking Skills to
Facilitate English Language Learners’ Communicative Competence menyimpulkan
bahwa kelompok berlatih keterampilan dalam integrasi menjadi lebih sukses
daripada kelompok berlatih keterampilan secara terpisah. Aslanoglu dalam
penelitiannya yang berjudul Factors Affecting The Listening Skill
menghasilkan bahwa sejumlah buku anak di rumah, jumlah buku di rumah, waktu
yang dihabiskan membaca buku, waktu yang dihabiskan membaca koran, dan waktu
yang dihabiskan mendengarkan radio berpengaruh signifikan pada keberhasilan
siswa dalam upaya mereka mendengarkan (Hijriyah, 2016).
Menyimak
mempunyai arti yang sama dengan mendengarkan. Menyimak dapat pula bermakna
mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi (Russel &
Russel; Anderson dalam Tarigan, 1994). Mendengarkan menurut Subyantoro dan
Hartono (2003) merupakan kegiatan mendengar yang dilakukan dengan
sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar. Dalam hal ini rangsangan
bunyi yang dimaksud untuk didengar adalah bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan
diucapkan oleh seseorang dalam suatu peristiwa komunitas.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan menyimak adalah kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian
disertai pemahaman, apresiasi dan interprestasi untuk memperoleh pesan,
informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam
lambang lisan yang disimak. Menyimak juga merupakan kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai
pemahaman, apresiasi dan interprestasi untuk memperoleh pesan, informasi,
memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam tuturan lisan.
2. Prinsip Umum KK KI KD Menyimak
Ada
tujuh prinsipnya, yaitu konstruktivisme (pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas), menemukan (pengalaman sendiri), bertanya (mendorong,
membimbing, dan menilai dalam menggali, mengonfermasi, dan mengarahkan baik
antarmahasiswa, dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen maupun mahasiswa
dengan orang lain yang didatangkan dalam pembelajaran/narasumber masyarakat
belajar (kerjasama), pemodelan, refleksi, (respon terhadap kejadian/aktivitas),
dan penilaian yang sebenarnya (Depdiknas, 2003).
Untuk
meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa Jurusan Bahasa dapat dilaksanakan
pembelajaran kontekstual dengan menghendaki proses pramenyimak, rekonstruksi,
analisis, dan koreksi dengan tidak mengabaikan tahapan proses menyimak yaitu
tahap mendengarkan, mengidentifikasi, menginterpretasi, memahami, menilai, dan
menanggapi. Kegiatan rekonstruksi dan analisis serta koreksi dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil sehingga mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses
tersebut. Adapun bahan simakan yang bisa
diperdengarkan yaitu bahan simakan berupa berita di radio maupun di televisi,
musikalisasi puisi, puisi, lagu yang puitis, cerpen, sinopsis novel, dan
percakapan serta kemampuan kebahasaan dan sastra lainnya.
Jika hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, baik secara teoretis maupun pratiknya, mahasiswa akan dapat meningkatakan kemampuan menyimaknya dengan baik sertamengembangkan diri dalam pembelajaran di sekolah nantinya. Selain itu, mahasiswa harus mendapat bimbingan dosen dan tenaga pendidikan yang lain untuk dapat berpikir dengan cerdas, membentuk perilakunya, memilah dan memilih, serta membangun pribadinya sehingga suatu saat menjadi guru yang profesional pada bidangnya (Hijriyah, 2016).
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyimak merupakan suatu kegiatan
pembelajaran penunjang bahasa untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kematangan
emosi sosial pemelajar. Menyimak pada hakikatnya
berbeda dengan mendengar. Pda kegiatan menyimak diperlukan unsur kesengajaan
yang dibuat pelakunya. Namun, dalam kegiatan mendengar tidak demikian. Dari
kegiatan menyimak seseorang dapat menyerap sebuh informasi lalu memberikan
tanggapan terhadap informasi tersebut, baik menyetujui, menolak, atau
memperbaruinya. Dengan proses-proses demikian, sudah jelas bagaimana esensi
keterampilan menyimak ini untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Pembelajaran menyimak saat ini sudah memasuki ke ranah pendidikan
dan menurut penulis pembelajaranmenyimak ini juga seharusnya perlu diberikan
perhatian lebih. Sebab, masih banyak pemelajar yang memiliki ketermpilan
menyimak yang kurang baik. Hal ini terjadi karena saat pembelajaran menyimak, masih banyak pendidik yang menggunakan materi yang disampaikan dengan dibacakan kepada peserta didiknya. Materi tersebut nyatatanya kurang menyajikan muatan yang menarik peserta didik untuk turut serta aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, untuk memastikan pembelajaran menyimak terserap
baik olehpeserta didik, seorang pendidik perlu memperbarui materinya dan
mengajak peserta didik untuk ikut aktif saat pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan. Nasional.
Jakarta : Depdiknas.
Hijriyah, Umi 2016. Menyimak: Strategi dan
Implikasinya dalam Kemahiran Berbahasa. Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
IAIN Raden Intan Lampung.
Subyantoro
dan Bambang Hartono. 2003 Pengembangan Kemampun Berbahasa (Pembelajaran
Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membaca dan Menulis). Makalah disajikan
pada Pelatihan Terintegrasi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun
2003.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menyimak
Sebagai Suatu Keterampilan. Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Comments
Post a Comment