Topik 11 Model Pembelajaran Menyimak

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK

Faiza Nurrahmah

Universitas Negeri Padang

Surel: faizaa.nrrahmah@gmail.com

 

PENDAHULUAN

Berbahasa merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam berbahasa, kita juga mengenal istilah-istilah yang disebut keterampilan berbahasa, salah satunya ialah keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak merupakan bentuk keterampilan berbahasa yang sifatnya reseptif atau menerima informasi. Kegiatan keterampilan menyimak terjadi karena adanya proses psikomotorik yang menerima rangsangan berupa gelombang suara melalui telinga lalu mengirimkan rangsangan-rangsangan tersebut ke otak. Ketika otak bereaksi terhadap adanya rangsangan-rangsangan itu, maka terciptalah mekaninsme kognitif dan afektif yang selanjutnya dikatakan sebagai kegiatan keterampilan menyimak. Tak hanya berbicara pada proses, keterampilan menyimak ternyata juga memiliki implikasi pada pembelajaran. Oleh karena itu, dalam laporan bacaan ini penulis akan menguraikan mengenai model, metode, teknik, dan strategi yang dapat dilakukan seorang pendidik dalam pembelajaran keterampilan menyimak.

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran Menyimak

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dideskripsikan dari awal sampai akhir, biasanya dikenalkan oleh guru kelas. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sukatman (1998), bahwa model pembelajaran merupakan kerangka kerja konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis untuk mengatur pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memberikan pedoman untuk membimbing desainer dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model-model pembelajaran menyimak yang dapat diterapkan seorang pendidik antara lain sebagai berikut.

1.      Student Team-Achievement Department (STAD)

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah membentuk kelompok, kuliah guru, guru memberikan pekerjaan rumah kepada kelompok dan anggota kelompok menyelesaikannya, anggota yang sudah tahu bisa menjelaskan kepada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti, ketika semua siswa menjawab, guru akan memberi mereka kuis/ pertanyaan dan mereka tidak boleh saling membantu, kemudian guru akan memberikan penilaian dan kesimpulan.

2.      Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan Masalah ) 

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah guru menjelaskan kemampuan yang ingin dicapai dan menyebutkan fasilitas atau alat pendukung yang dibutuhkan, mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan masalah yang dipilih, guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas pembelajaran yang berkaitan dengan masalah ini ... (menetapkan topik, tugas, jadwal), guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melakukan percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan memecahkan masalah, guru membantu siswa merencanakan dan mempersiapkan tugas yang sesuai, seperti laporan, dan membantu mereka berbagi pekerjaan rumah dengan teman, serta membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi eksperimen dan proses penggunaan mereka.

3.      Demonstration 

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah guru mengomunikasikan kemampuan yang ingin dicapai, guru secara singkat memperkenalkan materi yang akan disampaikan, menyiapkan bahan atau alat yang dibutuhkan, menunjuk seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan, semua siswa memperhatikan presentasi dan analisis, setiap siswa memperkenalkan hasil analisisnya dan mendemonstrasikan pengalaman siswa, lalu guru akan menyimpulkan pembelajaran.

4.      Word Square 

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah guru menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan yang ingin dicapai, guru membagi tabel kegiatan sesuai contoh, siswa menjawab pertanyaan (isikan huruf pada kotak sesuai pertanyaan). Terakhir, guru akan memberikan skor untuk setiap jawaban di dalam kotak.

5.      Complete Sentence 

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah guru mengkomunikasikan kemampuan yang ingin dicapai, guru cukup menyampaikan materi atau meminta siswa membaca buku atau model dalam waktu yang cukup, membagi kelompok yang terdiri dari 2 atau 4 orang, membagikan LKS dalam bentuk kalimat tidak lengkap, siswa berdiskusi menggunakan kunci jawaban yang tersedia untuk melengkapi kalimat, siswa berdiskusi dalam kelompok. Setelah membahas jawaban, jawaban yang salah akan diperbaiki. Setiap peserta membaca sampai mereka mengerti.

6.      Artikulasi

Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain ialah guru mengomunikasikan kemampuan yang ingin dicapai, guru menunjukkan materi seperti biasa. Untuk mengetahui minat belajar siswa, dibentuk kelompok sepasang dan tugaskan seorang siswa dari sepasang siswa, bicarakan materi yang baru saja mereka terima dari guru dan rekan, dan dengarkan sambil membuat catatan kecil dan mengubah peran. Hal yang sama berlaku untuk kelompok lain. Guru menugaskan siswa secara bergiliran/ sampaikan hasil wawancara secara acak dengan pasangannya sampai beberapa siswa menyerahkan hasil wawancara. Terakhir, guru mengulang/ menjelaskan materi yang tidak dipahami siswa.

 

Metode Pembelajaran Menyimak

Metode pembelajaran adalah proses, urutan, langkah, dan metode yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Hijriyah, 2016). Metode-metode itu antara lain.

1.      Metode Langsung

Metode pengajaran langsung dirancang khusus untuk menumbuhkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif siswa.Struktur pengetahuan ini masuk akal dan dapat dipelajari secara bertahap. Pada metode langsung dibagi menjadi lima tahap yaitu peragaan, penyuluhan, inspeksi dan pelatihan.

2.      Metode Komunikatif

Desain metode komunikasi harus mencakup semua keterampilan bahasa. Pendekatan komunikatif artinya pembelajaran menyimak harus berorientasi pada fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat komunikasi.

3.      Metode Integratif

Integrasi berarti mengintegrasikan berbagai aspek ke dalam satu proses. Kursus komprehensif dibagi menjadi penelitian interdisipliner dan penelitian interdisipliner. Penelitian lintas bidang berarti memadukan berbagai aspek bidang penelitian. Misalnya, menyimak dipadukan dengan berbicara dan menulis.

4.      Metode Tematik

Pada metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam satu topik yang sama dalam satu unit konferensi. Yang perlu dipahami adalah bahwa tematik bukanlah tujuan, tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Subjek harus ditangani dan disajikan secara kontekstual, kontemporer, konkret, dan konseptual. Tema yang ditentukan harus disesuaikan dengan pertumbuhan dan lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan logikanya masing-masing. Siswa menggunakan dan memahami dari konsep ke analisis, atau dari analisis ke konsep bahasa.

5.      Metode Konstruktivitas

Asumsi utama dari metode konstruktivitas adalah bahwa pembelajaran adalah penemuan. Artinya walaupun guru menyampaikan suatu informasi kepada siswa, mereka akan melakukan pengolahan mental atau mental work terhadap informasi tersebut sehingga informasi tersebut masuk ke dalam pemahamannya. Metode konstruktivis didasarkan pada teori pembelajaran kognitif, yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif dari strategi bertanya, inkuiri atau penemuan, dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana cara belajar).

6.      Metode Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang dapat membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan dunia nyata, dan melalui pembelajaran untuk menginspirasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupan sehari-hari.

 

Teknik Pembelajaran Menyimak

Teknik pembelajaran merupakan metode khusus yang digunakan dalam proses pembelajaran. Teknik pembelajaran juga dapat dianggap sebagai cara masyarakat menerapkan metode konkret (Hijriyah, 2016). Teknik pembelajaran menyimak, antara lain sebagai berikut.

1.            Simak – Ucap

Teknik ini akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat. Isi model fonetik dapat berupa fonem, kata, kata tambahan, slogan, dan puisi pendek. Model bisa dibaca oleh guru, atau dalam bentuk rekaman suara guru atau suara orang lain. Model ini adalah apa yang didengar dan ditiru siswa.

2.            Simak - Kerjakan 

Model suara guru berisi kalimat perintah. Para siswa bereaksi terhadap perintah guru. Respon siswa berupa tindakan. 

3.            Simak - Terka

Guru menyiapkan uraian benda tanpa menyebutkan nama benda tersebut. Deskripsi tersebut dikomunikasikan kepada siswa secara lisan. Kemudian mintalah siswa menebak nama benda tersebut.

4.            Simak - Berantai 

Guru berbisik kepada murid-muridnya. Kemudian siswa itu berbisik kepada siswa kedua. Murid kedua berbisik kepada murid ketiga. Lanjutkan seperti ini. Siswa terakhir dengan jelas mengungkapkan pesan ini di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan tersebut benar-benar sampai ke siswa terakhir. Di atas hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak teknik yang ada. Untuk itu, guru harus memiliki kreativitas dan semangat untuk merangsang semangat siswa.

 

Strategi Pembelajaran Menyimak

Pertama-tama, Nunan (2005) berpendapat bahwa pengembangan metode pengajaran bahasa ibu yang benar merupakan syarat penting dan perlu untuk memahami dasar-dasar mendengarkan. Dua jenis intersepsi dapat diidentifikasi: proses bottom-up dan top-down. Proses bottom-up menganggap mendengarkan sebagai proses pemrosesan data linier. Pemahaman menekankan sejauh mana pendengar berhasil memahami teks yang diucapkan. Sebaliknya, model auditori top-down memungkinkan audiens untuk menarik kesimpulan berdasarkan dugaan, tujuan, dan pengetahuan relevan lainnya untuk secara aktif membangun makna. Data bahasa akan berfungsi sebagai pengingat untuk mengaktifkan proses top-down ini.

Dalam pengajaran menyimak, Nunan menyarankan agar kami merancang kegiatan untuk mengajarkan keterampilan dalam proses dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah, karena mereka memainkan peran penting namun unik dalam menyimak. Penting juga untuk mengajari siswa strategi khusus untuk membantu mereka memahami proses utama dari proses mendengarkan, sehingga mereka dapat secara bertahap mengambil kendali yang lebih baik atas pembelajaran mereka.

Strategi kunci yang dapat diajarkan termasuk prediksi, mendengarkan selektif, mendengarkan multiguna, menarik kesimpulan dan personalisasi. Field memeriksa format yang umum digunakan dalam pengajaran menyimak, salah satunya mencakup tiga tahap kegiatan mendengarkan: pra-mendengarkan, pasca-mendengarkan dan pasca-mendengarkan. Mengacu pada batasan kegiatan yang sering digunakan di berbagai tempat dalam diskusi Materi dan pengajaran biasanya cenderung menguji listening daripada mengajari mereka, dan tidak mempraktekkan berbagai macam listening yang ada dalam kehidupan nyata. (Hijriyah, 2016).

Field menganjurkan penggunaan pertanyaan prasetel, kegiatan mendengarkan berbasis praktik, berfokus pada strategi dan penggunaan materi nyata yang lebih baik, dan menunjukkan bagaimana saran ini memengaruhi tiga bagian mendengarkan dalam kursus. Dia juga menunjukkan bagaimana peran guru sangat penting dalam mengajar menyimak. Guru tidak hanya memeriksa jawaban yang ada, tetapi juga membimbing siswa melalui proses mendengarkan, memantau kesulitan mendengar dan memberikan tugas kelas, sehingga memberikan kesempatan besar bagi peserta didik untuk berpartisipasi dan meningkatkan kesadaran menyimak mereka.

Terakhir, Lam (dalam Hijriyah, 2016) menunjukkan bahwa banyak materi mendengarkan ESL gagal memberikan contoh keterampilan bicara bawaan, karena artefak yang biasa digunakan di speaker, seperti pengisi, fragmen, dan pengganti, sering dihilangkan. Dia menjelaskan bagaimana pelajar dapat meningkatkan kewaspadaan gramatikal dan pencerahan untuk mempromosikan kemampuan mereka untuk memproses teks lisan. Kegiatan ini menggabungkan mendengarkan dan berbicara dalam upaya menyesuaikan siswa dengan kebutuhan komunikasi di dunia nyata.

 

PENUTUP

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model, metode, teknik dan strategi merupakan elemen penting termasuk dalam pembelajaran keterampilan menyimak. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dideskripsikan dari awal sampai akhir, biasanya dikenalkan oleh guru kelas. Metode pembelajaran adalah proses, urutan, langkah, dan metode yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan metode khusus yang digunakan dalam proses pembelajaran. Keterampilan belajar juga dapat dianggap sebagai cara masyarakat untuk menggunakan metode tertentu. Strategi ini kemudian akan menjadi roda penggerak saat implementasinya. Keempat unsur tersebut saling berkaitan sehingga tidak dapat dihilangkan dalam pembelajaran.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hijriyah, Umi 2016. Menyimak: Strategi dan Implikasinya dalam Kemahiran Berbahasa. Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. IAIN Raden Intan Lampung.

 

Nunan, David. 2005. Practical English Language Teaching. Singapore: MCGraw Hill Companies, Inc.

 

Sukatman.1998.Pengantar Teori Menyimak dan Pengajarannya.Jember: Universitas Jember.

 

  

Comments