Topik 4 Urgensi dan Faktor yang Mempengaruhi Menyimak serta Meningkatkan Daya Simak
URGENSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENYIMAK SERTA
MENINGKATKAN DAYA SIMAK
Faiza Nurrahmah (20016013)
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
FBS Universitas Negeri Padang
Email: faizaa.nrrahmah@gmail.com
PENDAHULUAN
Keterampilan menyimak merupakan sesuatu yang
sifatnya penting untuk dimiliki setiap orang. Seperti halnya mempelajari
apapun, kita harus mengetahui seluk beluk suatu materi yang ingin dipelajari.
Adapun mengenai keurgensian dan faktor menyimak, maka perlu mengetahui lebih
lanjut tentang proses kognisi, alat-alat, hingga cara untuk meningkatkan daya
simak. Dalam laporan bacaan ini, penulis bermaksud untuk merangkum itu semua
dalam uraian singkat agar lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.
PEMBAHASAN
A.
Proses Kognisi dalam Menyimak dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya
Keterampilan
menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks sehingga sangat bergantung
dengan unsur lainnya yang diperoleh dari kegiatan kognisi. Setiap unsur
tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sabaraini
(2019), berikut contoh proses kognisi dalam menyimak.
1.
Pembicara
Pembicara
ialah seseorang yang menyampaikan suatu informasi yang dibutuhkan oleh penyimak
atau orang lain. Dengan kata lain, pembicara adalah sumber pembawa pesan.
2. Penyimak
Proses
kognisi selanjutnya adalah penyimak. Penyimak adalah orang yang menerima pesan
dari pembicara. Penyimak yang baik adalah orang yang mampu kegiatan menyimak
dengan intensif.
3. Sikap
yang objektif
Sikap
objektif berarti adalah pandangan yang
harus dimiliki penyimak. Jika pesan yang disimak positif, seorang penyimak
harus lah fokus. Penyimak sebaiknya tidak mudah terpengaruh dengan hal lain
agar lebih fokus.
4. Sikap
kerjasama
Kerjasama
yang dimaksud adalah antara pembicara dan penyimak agar proses menyimak
dikatakan berhasil.
5. Bahan
informasi
Yaitu pesan atau informasi yang akan disampaikan
pembicara kepada penyimak. Hal ini dapat berupa gagasan, konsep, berita atau
informasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses menyimak dapat disimpulkan
menjadi tujuh, (Hermawan, 2012) yaitu, (1) faktor
fisik, (2) faktor psikologis, (3) faktor pengalaman, (4) faktor sikap, (5)
faktor motivasi, (6) jenis kelamin, dan (7) lingkungan.
B.
Alat-Alat Menyimak
Sama halnya dengan mendengar, menyimak juga membutuhkan indra
pendengar sebagai alatnya. Namun, bagi orang-orang yang memiliki gangguan
pendengaran dapat melakukan terapi dan alat bantu dengar agar suara yang
ditangkap akan menjadi lebih baik. Untuk merangsang ketertarikan telinga dengan
apa yang didengar, seorang pendidikan dapat menggunakan media interaktif
seperti menjelaskan dengan powerpoint, Menyimak lagu, ataupun menyimak
menggunakan media web.
C.
Menyimak Efisien
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efisien berarti kemampuan
menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu, tenaga,
biaya). Apabila kita kaitkan dengan kegiatan menyimak, maka makna dari menyimak
efisien adalah suatu proses kompleks yang melibatkan indra pendengar dan
pemahaman seseorang untuk menangkap makna suatu pesan dengan tepat guna dan
waktu.
D.
Pengalaman Audio yang Mempertinggi Daya Simak
Tidak dapat
dipingkiri lagi bahwa pengalaman-pengalaman audio dapat meningkatkan daya simak
seseorang. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menyimak, yaitu:
1. Memahami maksud pembicara dengan menghindari
ketergesa-gesaan memahami maksud sendiri,
2. Memperhatikan perbedaan bahasa menyadari prasangka sendiri,
3. Memahami prasangka pembicara,
4. Memeriksa fakta-fakta pembicara ,
5. Menyimak sampai selesai, dan
6.
Memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya.
Seorang
penyimak yang baik akan memiliki ciri-ciri berikut, yaitu sopan santun, ingin
memperoleh fakta-fakta, memusatkan perhatian, pertimbangan sehat dapat
memanfaatkan apa yang di simak. Ada tiga jenis klasifikasi guru menyimak, yaitu
minimal, baik, baik sekali.
Guru yang
berkualitas paling tidak mampu memahami percakapan dengan tempo sedang, kuliah,
ceramah, siaran-siaran berita, radio, dan televisi. Guru yang berkualitas baik
sekali mampu mengikuti dengan cepat dan mudah semua jenis ujaran baku, diskusi,
dan sandiwara.
E.
Meningkatkan Daya Simak
Menurut
Tarigan dalam web www.guruberbahasa.com disebutkan
bahwa untuk meningkatkan daya simak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
yaitu sebagai berikut.
1. Menyimak konversasif
Untuk
perbaikan serta kemajuan dalam menyimak konversasif maka sanggup dilakukan
langkah-langkah berikut ini.
a. Menyiapkan siswa dengan baik biar perhatian terfokus
pada apa yang disampaikan.
b. Menyampaikan cara menyimak yang baik.
c. Membuat rekaman dan menerapkan cara-cara menjadi
penyimak yang baik.
d. Mengevaluasi percakapan yang disimak.
e. Memotivasi siswa untuk menilai dirinya sendiri.
f. Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
saling menilai.
2. Menyimak Apresiatif
Dalam upaya
mencoba meningkatkan serta membuatkan kemampuan siswa dalam menyimak, maka
berikut ini ada beberapa langkah yang sanggup dilakukan.
a. Membuat rekaman dongeng dan puisi yang digemari oleh
siswa, lalu siswa mendiskusikan dongeng
atau puisi tersebut dalam kelompok.
b. Menceritakan perihal pemandangan yang disenangi oleh
siswa.
c. Siswa secara bergiliran menceritakan kembali apa yang
telah dibacanya.
d. Menceritakan kembali apa yang disimak dari radio atau
TV.
e. Memilih salah satu topik yang menarik untuk disimak
lalu memberikanpenjelasan mengapa topik itu dipilih untuk disimak.
f. Membuat lembar penilaian untuk penilaian penyimakan dari radio atau
TV.
g. Membentuk panitia untuk menunjukkan pengumuman pada
suatu lomba menyimak.
3. Menyimak Eksplorasif
Untuk
meningkatkan menyimak eksplorasif ini maka ada beberapa hal yang sanggup
dilakukan.
a. Untuk memperluas dan memahami makna kata, sebelum
menyimak para siswa sanggup membaca kata-kata tertentu yang telah dituliskan di
papan tulis. Mereka akan memahami makna dengan memperhatikan konteks pemakaian
kata-kata tersebut dalam materi simakan.
b. Setelah menyimak suatu petunjuk yang dibacakan satu
kali, siswa disuruh melakukannya, misalnya; eksperimen sesuai dengan materi
simakan.
c. Setelah menyimak suatu petunjuk, maka siswa disuruh
menuliskannya sesuai dengan apa yang disimak.
d. Siswa menyimak informasi baru mengenai suatu topik. Cara yang baik membantu
siswa dalam menyimak informasi yakni
mereka menyimak dengan menyiapkan pertanyaan atau duduk perkara yang telah dimiliki.
Untuk mengetahuinya guru sanggup mengajukan banyak sekali pertanyaan.
4) Menyimak
Konsentratif
Dalam
menyimak konsentratif ini dapat menggunakan permainan sederhana dengan melibatkan siswa dengan cara
mengulangi apa yang telah dikatakan dalam pernyataan-pernyataan kumulatif siswa
sebelumnya.
Contoh:
Vika :
“Saya makan nasi.”
Fitri :
“Saya makan nasi dan ayam.”
Vika :
“Saya makan nasi, ayam, dan sayur.”
Fitri : “Saya makan nasi, ayam, sayur, dan buah.”
F.
Cerdas Menyimak dan Cerdas
Majemuk
Cerdas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna sempurna
perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya).Adapun
kecerdasan memiliki banyak definisi yang sulit disimpulkan. Para ahli memandang
kecerdasan melalui berbagai pendekatan, yakni pendekatan teori belajar,
pendekatan teori neurobiologis, pendekatan teori psikometri, dan pendekatan
teori perkembangan.
Kecerdasan majemuk (multiple
intelegences) diidentifikasi melalui observasi terhadap perilaku, tindakan,
kecenderungan bertindak, kepekaan anak terhadap sesuatu, kemampuan yang
menonjol, reaksi spontan, sikap, dan kesenangan. Berikut merupakan pembagian
kecerdasan majemuk.
1.
Kecerdasan
Verbal-Linguistik, yaitu kecerdasan yang ditunjukkan dengan kepekaan seseorang
pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa.
2.
Kecerdasan Logis-Matematis,
yaitu kecerdasan yang ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan
memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik
serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang.
3.
Kecerdasan Visual-Spasial,
yaitu kecerdasan yang ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia visualspasial
secara akurat dan mentransformasi persepsi awal.
4. Kecerdasan Musikal yang ditandai
dengan kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola titi nada, dan warna
nada; juga kemampuan mengapresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal.
5. Kecerdasan Kinestetik, ditandai
dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek.
6. Kecerdasan Interpersonal, ditandai
dengan kemampuan mencerna dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen,
motivasi, dan keinginan orang lain.
7. Kecerdasan Naturalis, ditandai
dengan keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies, mengenali eksistensi
spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara
formal maupun informal.
8. Kecerdasan Intrapersonal, ditandai
dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi,
serta pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
9. Kecerdasan Eksistensia,l ditandai
dengan kemampuan berpikir sesuatu yang hakiki, menyangkut eksistensi berbagai
hal, termasuk kehidupankematian, kebaikan-kejahatan.
PENUTUP
Pada bagian penutup ini, penulis ingin memberi
sedikit kesimpulan bahwa setiap proses kognisi menyimak mempunyai kaitan antara
satu dengan yang lain. Proses tersebut terdiri atas pembicara, penyimak, sikap
objektif, sikap kerjasama, dan bahan informasi. Seperti halnya mendengar,
menyimak pun menggunakan indra pendengarnya agar dapat menyimak dengan baik.
Menyimak yang efisien dimaksudkan adalah kegiatan
menyimak yang tepat guna dan waktu. Selain itu, tidak dapat pula kita pungkiri
bahwa pengalaman audi termasuk dalam salah satu cara meningkatkan daya simak
seseorang. Meskipun menyimak lekat dengan kecerdasan dan keserdasan masih simpang
siur didefinikisan, ternyata ada pula kecerdasan majemuk yang membuktikan bahwa
setiap orang mempunyai kelebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Guru Berbahasa.
2016. “Cara Meningkatkan Daya Simak pada Anak”. http://www.guruberbahasa.com/2016/09/cara-meningkatkan-daya-simak-pada-anak.html.
(diakses pada 3 Oktober 2020).
Hermawan, Herry.
2012. Menyimak Keterampilan Komunikasi
yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Musfiroh, T.
(2014). Hakikat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Modul Perkuliahan pdf, Universitas Terbuka.
Sabarini, Rini.
2019. “Pengertian dan 5 Proses Kognisi Dalam Menyimak”. https://dosenpsikologi.com/proses-kognisi-dalam-menyimak.
(diakses pada 3 Oktober 2020).
The Star Grand at The Star Grand at The Star Gold Coast - JTM Hub
ReplyDeleteLocated at the heart of the Gold Coast's stunning harbour, the 서울특별 출장마사지 Star 군산 출장안마 Grand at The Star Grand at The Star Gold Coast features five restaurants, Rating: 3.9 · 30,941 reviews · Price range: $ (Based on Average Nightly Rates 이천 출장마사지 for a 대구광역 출장마사지 Standard 서산 출장마사지 Room from our Partners)